5 Tujuan Keuangan Prioritas Setelah Lulus Kuliah

Yulindann | Temen Mikir
6 min readMay 2, 2023

--

Photo by Andre Taissin on Unsplash

Balik lagi ngomongin uang di Temen Mikir. Banyak dari kita yang waktu masih kecil hingga remaja dulu mungkin gak terbiasa mengenal uang secara lebih esensial. Termasuk tentang tujuan keuangan.

Akibatnya banyak juga yang merasa kesulitan keuangan pas masa dewasa karena landasan pola pikir dan skill mengelola uangnya belum terbentuk. Jadilah chaos saat uang menipis, atau terjadi hal-hal di luar dugaan.

Ketika mulai menabung dan investasi, malah tergoda beli ini itu. Atau justru ikut investasi ini dan itu karena katanya menguntungkan. Tapi pas lihat nilai investasinya turun, panik dan kapok investasi. Tunggu dulu, bisa jadi kita gak fokus dalam menabung dan investasi karena belum tahu tujuannya.

Nah, melanjutkan cerita pengalaman mengelola keuangan setelah lulus dan baru bekerja (di sisi mentality) sebelumnya, kali ini kita akan ngomongin tentang hal yang juga gak kalah penting yaitu:

  • Perbedaan menabung dan investasi
  • Tujuan keuangan yang prioritas (versi Temen Mikir)

Pertama, kenapa sih membahas tentang perbedaan menabung dan investasi? Ini karena kedua istilah itu sering di samakan tapi sebenernya punya penekanan yang berbeda dan akan ngaruh ke instrumen keuangan yang kita pilih nantinya dan juga memanajemen resikonya.

Apa??? Menabung dan investasi ada resikonya?

Ada. Tapi ada levelnya, mulai dari yang rendah, sedang sampai yang tinggi. Nah nanti kita bahas. Baru setelah itu kita ngomongin tentang beberapa contoh tujuan keuangan yang prioritas setelah lulus dan bekerja versi Temen Mikir supaya kita bisa lebih fokus dan konsisten saat menabung dan berinvestasi.

Oke, langsung aja ya kita bahas.

Bedanya Menabung dan Investasi

Sebelumnya, aku gak tau bedanya menabung dan investasi. Pokoknya nabung dulu! Ya gapapa, niat untuk menabung aja udah bagus. Tapi, niat aja gak cukup, biar menabung kita ini lebih konsisten, efektif dan efisien aku saranin buat nambah terus ilmu tentang mengelola keuangan ya. Contoh sederhananya, mulai mendefinisikan lagi istilah yang mungkin kita biasa pake sehari-hari.

Setelah browsing sana sini dan belajar dari beberapa channel youtube keuangan kaya Zap Finance, QM Financial, Finansialku, sekarang aku mulai tau perbedaannya.

Menabung itu tujuannya untuk menyimpan uang yang akan di pergunakan untuk jangka pendek dan mudah di cairkan (likuid). Biasanya bunganya kecil. Jadi gak salah kalau istilahnya adalah savings. Karena tujuannya adalah jangka pendek atau pencairan kilat, maka instrumen keuangan yang di gunakan juga harus mendukung hal tersebut yakni mudah di cairkan dan beresiko rendah.

Sementara itu, investasi justru sebaliknya. Investasi adalah cara untuk mencapai tujuan keuangan jangka menengah atau jangka panjang. Sehingga tidak masalah jika pencairannya tidak sekilat instrumen keuangan yang digunakan untuk menabung.

Selain itu, karena investasi adalah cara untuk mencapai tujuan keuangan jangka menengah-panjang, bunga yang di tawarkan juga cenderung lebih tinggi dari tabungan. Namun, resikonya juga lebih tinggi walaupun bisa di manajemen dengan strategi tertentu.

Tujuan Keuangan Prioritas

Nah, sekarang kita sudah tau kalau menabung dan investasi itu agak berbeda pada sisi tujuan keuangannya. Tapi itu hanya pembagian prioritas keuangan berdasarkan waktu saja. Kita butuh yang lebih kongkrit lagi, yakni tujuan. “Untuk apa sih uangnya nanti?”

Di bawah ini adalah beberapa tujuan keuangan prioritas yang di buat setelah lulus dan mulai bisa mendapatkan penghasilan secara mendiri. Jadi asumsinya, ini sudah berbeda dengan pos pengeluaran rutin bulanan.

1. Emergency Fund (Dana Darurat)

Ini adalah dana yang hampir semua konsultan keuangan bilang itu WAJIB. Apalagi pas pandemik memporak-porandakan tatanan ekonomi Indonesia bahkan dunia, wah kerasa banget pentingnya punya dana darurat ini. Banyak pemotongan gaji, banyak juga yang PHK atau usaha yang gulung tikar. Otomatis sumber income menurun drastis bahkan Rp. 0 (nol Rupiah).

Disinilah dana darurat hadir menjadi salah satu aspek yang bisa di bilang membantu menyelamatkan mentalitas kita. Karena kalau kita panik, biasanya pikiran dan tindakan yang kita ambil jadi kurang rasional. Tapi karena ada dana darurat, setidaknya untuk beberapa bulan kita tidak panik karena bingung besok makan apa, bayar listriknya gimana, ataupun bayar tagihan-tagihan lainnya dari mana. Itu yang bisa kita lakukan sambil berusaha mikir rasional untuk mengusahakan membuka kran-kran rezeki yang baru.

Jadi dana darurat ini memang tujuannya digunakan untuk situasi darurat seperti atas, atau kalau misalnya terjadi bencana dll. Besarannya sendiri, para konsultan keuangan menyarankan minimal 3x (karyawan) atau 12x pengeluaran bulanan (untuk freelancer dan pengusaha).

2. Career Fund

Career fund di siapkan untuk membiayai seluruh biaya yang berkaitan dengan pengembangan karir. Pada masa awal berkarir, kita sebaiknya menyibukan diri membangun sistem yang nantinya bisa mempermudah kita upgrade. Salah satunya yang terpenting adalah dengan upgrade skill.

Upgrade skill caranya ada banyak, bisa dengan belajar dari senior atau belajar mandiri. Tapi jika belajar mandiri, kita perlu fasilitas belajar. Seperti misalnya mengikuti pelatihan-pelatihan, kursus atau les bahasa asing, komputer dll. Ini semua butuh biaya kan?

Inilah kenapa aku pribadi menyiapkan pos keuangan career fund. Untuk tujuan secara waktu, mungkin bisa di bagi sesuai perencanaan kita masing-masing. Sehingga nanti bisa memilih mana yang lebih cocok, di tabung atau di investasikan.

3. Future Fund

Kalau yang ini adalah dana yang aku siapkan untuk masa depan. Masa depannya apa dan sama siapa, ya gak tau. Hehehe. Yang penting buat dulu, apakah kita hendak berencana menikah, punya rumah pribadi dll. Intinya ini aku siapkan buat program-program hidup jangka panjang/ di masa mendatang.

Berapa jumlah yang harus di kumpulkan? Itu juga tergantung program hidup yang kita rencanakan. Kalau yang belum ada rencana kongkrit, kalian bisa riset-riset dari kakak-kakak yang sudah menikah, punya anak, rumah atau googling juga bisa. Tapi kalau sudah ada, lebih enak lagi. Tinggal di diskusikan sama pihak-pihak yang berkaitan.

4. Playing Fund

Di sadari atau nggak, fisik, emosi dan pikiran itu saling berkaitan. Jadi tiga-tiganya harus di rawat. Salah satunya dengan bermain. Ini adalah pos keuangan khusus untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan menurut kita pribadi. Tujuannya biar fresh lagi dan semangat lagi. Jadi bisa bertahan dan melanjutkan perjalanan hidup ini, oohh~

Kadang mungkin butuh traveling ala-ala, butuh cat air untuk melukis, butuh jajan enak di luar, ngopi2 atau beli barang yang di suka. Kita mungkin bisa nemuin cara bermain yang gak perlu mengeluarkan uang, tapi gimana dengan cara-cara yang lainnya? Cara yang kenyataannya memang butuh uang.

Tinggal tergantung cara mengatur dan menentukan kapan dan hal apa yang bisa membantu agar lebih fresh untuk menjalani hidup kedepannya. Kita gak berbicara besar kecilnya, tapi kenyataannya semua itu juga seenggaknya butuh mengeluarkan uang.

Pos ini di buat biar ada penjatahan, dan gak liar buat comot pos dana darurat, atau pos lain seenaknya. Tanpa menutup mata bahwa bermain itu butuh uang, dengan pos ini kita tetap bisa mengendalikan dan tetap belajar mencari cara-cara yang efektif untuk refresh kembali.

5. Sharing Fund

Nah, ada juga pos yang gak kalah penting dan baru mulai tersadari setelah lulus dan bekerja yakni Social Relation Fund. Pos ini adalah pos keuangan untuk berbagi (selain yang rutin kaya infaq atau buat ortu). Pos ini khusus untuk ngamplop ke undangan nikahan temen, beli kado wisudaan, beli kado ultah buat ponakan, buat ngasih ortu (kalau kamu gak ngasih rutin bulanan), buat angpao lebaran dll.

Kalau ada pos ini, urusan bagi-bagi jadi lebih simple dan mudah. Jadi kalau ada nikahan teman mendadak gak perlu motong dari uang bulanan. Mending kalau uang bulanannya masih tebel, tapi kalau undangannya akhir bulan? Nah loh!

Itu Dulu Aja…

Kalau ada info dan catatan belajar yang baru nanti aku update di sini. Selanjutnya apa lagi ya masalah dunia per-uangan yang ingin dan perlu di bahas? Pengalaman merencanakan keuangan dan apa aja variable yang perlu di pertimbangkan? Review aplikasi-aplikasi keuangan yang di pake? Pengalaman investasi reksadana dan hal-hal apa yang di pelajari? Let’s see..

--

--

Yulindann | Temen Mikir
Yulindann | Temen Mikir

No responses yet