Suka Duka Jadi Full-time Freelancer
Setiap profesi pasti ada plus minusnya. Karena tiap keputusan selalu punya resiko dan kadar manfaatnya masing-masing, termasuk keputusanku menjadi full-time freelancer di tahun 2020 yang lalu.
Seperti yang pernah aku bilang sebelum, being a freelancer awalnya bukan suatu pilihan prioritas yang ingin aku dipilih. Bisa di bilang ini terjadi karena terdesak keadaan.
Dulu aku sempat kena PHK waktu masa covid. Dulu, rencana hidupku gak langsung begini (jadi full-time freelancer), tadinya aku mau berkarir dengan gaji tetap yang lumayan dan ngumpulin uang sebanyak-banyaknya untuk memperbaiki kualitas hidup dan menghidupi impian-impian kedepan.
That was the plan.
So, aku gak tiba-tiba jadi full-time freelancer kaya hari ini!
Anyway, kaya judulnya, aku ingin sedikit sharing tentang suka duka jadi freelancer selama ini. Mungkin bisa jadi pertimbangan atau referensi buat kalian yang ingin jadi freelancer (khususnya di bidang menulis).
Berarti aku udah menjalani profesi ini selama kurang lebih 3 tahunan. Lumayan gak kerasa ya T.T
Aku pikir awalnya ini cuma sementara, tapi eh malah keterusan wkwkwk.
Baiklah kita mulai dari yang positifnya dulu.
Sukanya…
1. Bisa Eksplorasi Diri
This is my favorite one!
As you know, I am not only doing a freelance writing project. Aku juga kadang menemani anak-anak belajar bahasa inggris. Pekerjaan yang gak pernah aku sangka sebelumnya ternyata bisa aku lakukan!
Kebetulan dulunya aku tipe yang gak begitu nyaman deket-deket sama anak-anak. Bukannya benci ya, tapi gak nyaman aja, gampang capek. Kalau di suruh jagain ponakan, aku cuma bisa bertahan paling lama 1 jam aja.
Eh karena waktu yang fleksibel ini, aku bisa ikut sebuah course dan di tawari jadi mentor freelance bahasa inggris anak-anak pelajar. And guess what?
I am into it! Hahaha.
Ternyata aku butuh media yang pas untuk belajar berkomunikasi dan mental exercise lainnya. And I think this one fits for me.
Aku gak pernah menyebut diri sebagai guru, karena aku memang bukan expert di bidang ini. I just.. enjoy to sharing, and talking in English with these children.
Aku juga mulai bisa memperbaiki gaya hidupku yang cenderung workaholic.
Kita semua tau kalau sesuatu yang berlebihan itu gak baik. Dan sekarang aku lagi belajar bekerja dengan passion dan tetap tetap sehat, mencoba untuk work tanpa holic.
Dulu aku gak sadar tentang ini, hingga di suatu waktu masalah mulai bermunculan dan awalnya tetap denial. Gangguan tidur dan kecemasan.
Dengan waktu yang fleksibel, aku jadi ada waktu untuk mencerna ide untuk konsul dengan psikolog dan mencerna saran untuk ke psikiater
Coba baca yang ini, Pengalaman ke Psikolog di E-Counseling Ibunda.id
2. Lebih Bisa Istirahat Saat di Perlukan
Buat aku yang lagi latihan beristirahat, waktu yang fleksibel dalam menjalani pekerjaan freelancing sangat aku membantu.
Sekarang justru manfaat yang satu ini bisa lebih terasa. Karna dulu masih ogah-ogahan kalau di suruh istirahat dengan baik. Banyak alasan pokoknya!
Setelah menjalani proses konsultasi bahkan sempat minum obat supaya bantu lebih relax dan bisa tidur dengan baik, aku mulai bisa menelaah lagi. Mulai bisa membelah diri kaya amoeba wkwkw.
Ini kaya ada Uli A dan Uli B.
Uli A kerjaannya sering cemas dan overwhelemed, gak bisa istirahat dengan baik, terlalu kaku, sukanya mendorong diri terlalu keras sampai “sakit”.
Uli B melihat semua itu dan dia tahu itu gak baik kalau di teruskan. Kaya yang di tulis sama Haemin Sunim, “The wise don’t fight world. In the most relaxed dan playful manner, they simple embody the truth that they are one with it”
So, rhere was one thing that I realized through this : “Go with the flow is not that bad”.
Di satu sisi go with the flow, membantu kita untuk mendengarkan apa yang tubuh dan jiwa kita benar-benar butuhkan. Dan itu membuat kita bisa lebih baik menyikapi dunia dan segala macam tantangan yang ada di dalamnya.
Dukanya…
1. Butuh Effort Besar Untuk Naikin Income Supaya Stabil
Dengan freelancing kita bisa naik dan nurunin income dengan lebih leluasa. Ini memang ada benernya.
Contohnya, pas aku ngerasa income kurang, aku bisa nambah job lain. Tapi kalau lagi capek dan overwhelmed, aku bisa sortir mana aja job yang mau di kurangi. Bahkan ada momen di mana aku perlu break selama 1 bulanan.
Tapi, mungkin temen-temen perlu tau juga..
Khususnya di bidang dan sistem projek yang aku pilih selama 3 tahun ini emang susah naikin income.
Sebenernya ini bisa di sebabkan banyak faktor, diantaranya karena nilai pekerjaan yang aku pilih emang mentok segitu ‘harga pasarannya’ dan kontrak project yang bikin sifat kenaikan feenya gak terlalu signifikan.
Semua itu aku pilih karena alasan untuk memprioritaskan self-healing dulu. Jadi memang rasanya belum bisa kasih effort terlalu extra untuk nyari cara naikin income dengan signifikan. Disisi lain aku juga belum begitu jago manajemen waktu.
Tapi bagi kalian yang punya konteks berbeda, bisa jadi jalan yang di pilih juga berbeda begitupun dengan hasilnya. Yang terpenting, kita tahu apa yang terbaik buat diri sendiri.
2. Double Kill Bagi yang Sulit Ngatur Waktu, Energi dan Uang
Buat yang ingin milih freelancing, mungkin perlu hati-hati kalau ngerasa lemah dalam ngatur waktu, energi dan uang.
Memang ada yang namanya masa adaptasi dari yang awalnya kerja kantoran menjadi freelancer. Tapi masa adaptasi ini bakal lebih mirip jadi ‘suicide’ kalau di awal kita gak paham diri kita sendiri.
Freelancing mungkin bisa terasa jadi karir neraka.
Karena pekerjaan yang di awal mungkin gak menentu, income yang gak menentu, sementara tuntutan hidup yang kian tinggi tiap harinya.
Ini bisa jadi double kill, ya kesulitan keuangan, ya kesulitan menjaga kesehatan (mental dan jasmani). Saranku, kalau mau masuk dunia freelancing khususnya jadi full-time freelancing, idealnya persiapkan diri dulu dengan baik.
Misalnya kaya belajar mengenali diri sendiri (apa skill yang ingin di jual, apa kebermaknaan dari karir tersebut, etc), belajar manajemen waktu dan bikin perencanaan yang jelas plus realistis. Bisa juga dengan nyoba dulu freelancing secara part-time.
Jadi…
Still interested being a full-time freelancer? If you have any idea or opinion or questions about this, I’d love to know that.